Mempertimbangkan bagaimana cara kerja otak ketika para calon penerjemah sedang mengikuti kuliah penerjemahan atau seminar penerjemahan atau kelas penerjemahan.
Metode Variasi dalam Kelas Penerjemah
Variasi merupakan bumbu kehidupan dengan alasan-alasan psikologis yang bagus. Ketika keadaan tidak mengalami perubahan, otak akan mengatakannya. Penerjemah pengajar tradisional mulai menyalakan televisi untuk menurunnya perhatian peserta didik di sekolah dan kebutuhan mereka akan perubahan dan kegembiraan secara terus-menerus; tetapi sungguh, ini bukan salah televisi, juga bukan merupakan fenomena baru. Ini merupakan kebutuhan dasar manusia, bagian dari struktur evolusioner otak.
Sebuah kelas penerjemahan yang memanfaatkan tugas dalam kelompok-kelompok kecil hanya akan menarik dan produktif bagi calon penerjemah bila sifat tugas yang dikerjakan senantiasa berganti ganti. Jika calon penerjemah berkali-kali diperintahkan metro mengerjakan tugas kelompok yang sama tanpa variasi setiap harinya (pelajari teks dan temukan tiga hal untuk diceritakan di depan kelas; diskusikan sebuah topik dan siapkan ringkasan diskusimu sepanjang jam pelajaran berikutnya), mereka akan segera kehilangan minat.
Kerja Sama Kolaborasi Sesama Calon Penerjemah
Tak perlu dipertanyakan lagi. Saat calon penerjemah bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kecil, sudah tentu mereka mulai bekerja sama. Namun begitu, seorang calon penerjemah dalam sebuah kelompok relatif mudah menerima peran sebagai "guru" dan mendominasi kegiatan, atau kebanyakan calon penerjemah lain dalam kelompok itu duduk pasif menonton, sementara kegiatan dirampungkan. Hal ini terutama terjadi manakala kelompok diperintahkan mencari suatu jawaban yang akan diperiksa kebenarannya atau dipuji ketepatannya. Saat penerjemah pengajar menekan kelompok agar bekerja sesuai dengan kemauannya, biasanya mereka sudah terbiasa merespons dengan menuruti seorang calon penerjemah dalam kelompok yang dianggap "paling baik" atau "paling pintar"- calon penerjemah yang jawabannya paling sering dipuji pengajar. Kerja sama berarti partisipasi penuh, arti nya, kontribusi setiap orang dinilai berharga-bahwa semakin banyak pemasukan, semakin baik.
Memberikan ruang yang lebih besar kepada para calon penerjemah adalah cara yang super efektif untuk meng-explore kemampuan mereka sebagai calon penerjemah profesional dengan tetap memperhatikan dan mempercayakan tugas kepada calon penerjemah yang kemampuannya berada pada barisan bawah.