Variasi Kelas Penerjemah Metode Terbuka
Hasil akhir yang terbuka (Open Endedness). Salah satu cara untuk memastikan partisipasi penuh dan kerja sama ialah dengan menjaga agar tugas-tugas kelompok penerjemah selalu memiliki hasil akhir yang terbuka, dalam artian tidak mengharapkan kelompok untuk mencapai jawaban atau hasil tertentu. Semakin jelas citra mental penerjemah pengajar tentang apa yang diharapkannya dari kelompok penerjemah, semakin terbatas hasil pekerjaan kelompok itu. Semakin besar kesediaan penerjemah pengajar untuk dikejutkan oleh kreativitas calon penerjemah, maka semakin besar ke hendak mereka untuk bekerja sama, semakin banyak yang akan mereka pelajari, dan mereka akan semakin menikmati kegiatan belajar.
Pemberian Tugas Akhir pada Kelas Penerjemah
Tugas-tugas dengan hasil akhir terbuka menyisakan ruang bagi munculnya pengalaman pribadi masing-masing calon penerjemah -ini merupakan kunci penting bagi pembelajaran saat calon penerjemah harus mulai memadukan apa yang dipelajari dari luar dengan apa yang sudah mereka ketahui. Saat keberhasilan penyelesaian suatu tugas atau kegiatan mengharuskan semua calon penerjemah untuk mengingat kembali pengalaman pribadinya, seluruh kelompok juga belajar untuk bekerja bersama-sama daripada menyerahkan hak itu kepada satu wakil tunggal. (Semua topik diskusi dan latihan dalam buku ini bersifat terbuka pada hasil akhirnya. Tidak ada jawaban atau hasil yang benar atau salah.)
Relevansi Kerja dalam Kelas Penerjemah
Kerja kelompok harus memiliki aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari calon penerjemah agar bisa bermakna. Penting bagi calon penerjemah untuk terjun dalam kerja kelompok secara lahir dan batin; mereka harus terlibat di dalamnya agar bisa betul-betul belajar. Artinya sudah jelas: ini bukan sekedar memberikan calon penerjemah tugas yang sudah mereka ketahui!
Tantangan Kelas Penerjemah
Pembelajaran datang dari hal-hal yang berada di sekitar pengetahuan yang sudah ada; calon penerjemah harus terus menerus ditantang untuk keluar dari hal-hal yang mudah, sudah lazim, dan dikenalnya. Secara sederhana, relevansi bermakna jembatan yang harus dibangun antara yang sudah diketahui dengan yang tidak, antara yang lazim dengan yang tidak lazim, yang mudah dan yang menantang, hal-hal yang sudah penting arti nya bagi calon penerjemah dengan hal-hal yang saat itu belum, tetapi seharusnya penting bagi mereka.